Mungkin
sebagian orang suka bertanya-tanya, buat apa main ke Lumajang apalagi Klakah ?
Saya
sudah kedua kalinya berkunjung ke Klakah, berkunjung ke rumah teman
sekaligus berlibur menjauh dari kota yang padat. Apabila ingin ke Lumajang
khususnya ke Klakah, transportasi kereta untuk jurusan
Klakah sudah tersedia. Misal Yogyakarta – Klakah
Sekedar
mampir saja di Klakah juga bisa, biasanya sebagian orang dari arah Jember dan
timur lainnya menyempatkan mampir di Pasar Buah yang sudah terkenal di dekat
Klakah, *maafkan lupa namanya.
Menurut
saya ada satu tempat yang lumayan menyenangkan untuk bersantai
di Klakah ini. Sehingga saya sempatkan berkunjung ke Klakah sepulangnya dari
Banyuwangi.
Saya
tiba di Klakah pagi hari sekitar pukul 9:15 pagi menggunakan kereta dari
Banyuwangi. Tiba di Klakah saya langsung main ke Pasar, karena stasiun ini dekat
dengan pasar. Tak lupa beli nasi pecel untuk sarapan. Disini apa-apa
serba murah. *tenang saja kantongmu gak akan jebol.
Untuk
mie ayam hanya di bandrol 4000an, nasi pecel 4000an juga, dan masi banyak lagi
yang lainnya, sungguh disini saya sering khilaf dan jajan, apa-apa beli dua porsi,
didukung teman saya punya banyak pohon pisang, jadi sarapan dengan buah pisang
atau sekedar nyemil sehat dengan pisang sudah biasa. *sungguh saya
pulang-pulang makin berat*
Klakah
ini punya banyak ranu, kalau kata teman saya “ jangan takut kekurangan air,
karena disini punya 3 ranu, mandi dan cuci baju saja sepuasnya yang penting tetap gunakan sesuai kebutuhan ’’ lalu kami berdua tertawa bersama Hahahaha...
Sejatinya
Klakah ini mirip seperti Pacet kalau di Mojokerto. Cuma tetap saja berbeda
karena di sini jarang ada penginapan atau villa. Berbicara tentang udaranya,
Klakah ini betul-betul sejuk, walaupun di siang hari panas namun panasnya tidak
begitu menyengat. Penduduknya pun ramah-ramah, dan rata-rata Bahasa yang digunakan
adalah Bahasa Madura, tapi mereka tetap bisa menggunakan bahasa Indonesia kok,
hanya saja logatnya yang kental dengan Bahasa Madura.
Saya sempat
mengunjugi dua ranu, Ranu Klakah dan Ranu Pakis. Ini adalah Ranu Klakah, ranu
ini lumayan dekat dari jalan raya. Apabila ingin kesini ikuti saja arah GPS
atau petunjuk jalan di Jalan raya. Ranu Klakah ini menyediakan tempat
penginapan juga, dan gedung atau tempat olahraga. Untuk tarif masuknya saya
kurang tahu, karena saya sendiri masuk bersama teman saya (warga lokal).
Ranu
ini berdekatan dengan rumah warga, jadi apabila kalian mengunjungi di sore
hari, dapat dipastikan banyak anak-anak bermain atau sekedar mandi di sungai
dekat ranu.
Apabila
ingin keliling Ranu juga bisa dengan menyewa bebek kayuh atau perahu.Untuk sewa
bebek kayuh tarifnya Rp.15.000, untuk sewa perahu saya agak lupa.
Main bebek-bebek |
Selesai
duduk-duduk di Ranu Klakah, akhirnya saya naik ke sepeda motor dan melanjutkan
perjalanan lagi menuju Ranu Pakis. Ranu ini dekat dengan sekolah SD, dan oleh
warga sekitar rata-rata dipasang jaring-jaring untuk mengambil Ikan. Oh ya
sayangnya ranu ini agak kotor, karena banyak sampah yang dengan segaja dibuang
ke Ranu ini.
Ranu-ranu ini menjadi sumber kehidupan bagi beberapa masyarakat di Klakah, selain berdagang di pasar, ada juga yang meletakkan jaring-jaring ikan di ranu-ranu. Belum lagi sumber air bagi masyarakat Klakah selalu terpenuhi karena adanya ranu.
Kalau
kata teman saya, akhir-akhir ini Klakah mulai berkembang pesat di bidang
pariwisatanya, dengan mengandalkan ranu, dan Gunung Lemongan dan berbagai
wisata lainnya, Klakah menjadi ramai tidak seperti dulu awal pertama kali saya
kesana, sehingga banyak sekali
para wisatawan yang berkunjung ke Klakah.
Jadi, kapan kalian mampir ke Klakah ?
CATATAN !
Tarif masuk Ranu Klakah : Rp. 3000
Apa aja yang bisa dilakukan di Ranu Klakah ?
1. Bersantai di Pinggir Ranu
2. Main bebek kayuh
3. Naik speed boat
4. Makan di warung pinggir ranu
Alamat selengkapnya klik link di bawah ini
Sepertinya pasar buah itu adalah Ranuyoso. Diriku pernah lewat tok di Klakah ini
BalasHapusHahah nah iya Ranuyoso mbak :') daku lupa
HapusLah iya Ranuyoso mbak, aku lupa 😂
HapusIni tempatnya kok sejuk gitu ya. Duh kangen suasana tenang seperti di sini.
BalasHapusSejuk mass, enak santai di sini
HapusRanu itu semacam danau alami kan lid? bukan buatan?
BalasHapusTempatnya sejuk, tenang, begitu, cocok buat menepi dari hiruk pikuk. Ok jika Ranu Pakis ternyata masih sedikit kotor, sambil menunggu tempat itu berbenah mending ke Klakah saja dulu yak :)
Iya mbak, ini danau alami terbentuk dr letusan Gunung Lemongan.
HapusIya Ranu Pakis agak kotor, sepertinya warganya masi blm sadar buat kebersihan sekitarnya.
Tempatnya adem.
BalasHapusIya adem sejuk mass :)
HapusTempatnya asyik, adem dan ga terlalu ramai yaa
BalasHapuscocok untuk liburan santai dan menikmati suasana sebuah tempat :D
Iya mas enaknya ga terlalu ramai, sepertinya orang masi banyak yg blm kenal Klakah ini
Hapuskayaknya tempatnya enak buat melamun. adem tenang
BalasHapusHahah ngelamunin sapa hayo ?
HapusWah, aku kudu bawa alat mancing kalau ke situ... Dan bawa netbook bukan ngedraft...wkekekee
BalasHapusHahah aku kemarin sempat kepikiran mancing juga sama temanku, tapi entahlah banyak malasnya pas sudah di sana
HapusWah asyik banget ya Mbak bisa santai disana dengan pemandangan Gunung dan lainnya. Wuih murah banget tiket masuknya..
BalasHapusAsik mass, murah juga tiket masuknya.
HapusNah, setuju untuk yang banyak sampah ini, semoga Pokdarwisnya bisa lebih sigap mengelola wisata dan sdm sekitar Klakah, soalnya potensial banget. Apalagi pecelnya yang goceng itu, duh rindu.
BalasHapusIya mas, kalau aku lihat sih Pokdarwisnya masi blm peka gt.
HapusLagian Klakah ini kyknya masi blm siap kalau mau di jadikan tempat wisata yg baik gt.
Syahduuu banget tempatnya yawla.... adem
BalasHapusItu me ayam 4000 beneran? *tetep fokes ke makanan ujung2nya* hekekek
Wkwk iya 4000 😂😂 kamu bisa makan sepuasnya Mas
Hapus