Karena saya tidak memiliki rencana untuk
bertahun baru, pada akhirnya saya mengiyakan ajakan sepupu saya untuk bermain
ke kota yang dikenal dengan Sunrise of Java.
Hari-hari itu saya tidak pikir panjang,
akhirnya saya memesan tiket dan berangkatlah saya bersama sepupu saya. Sepupu saya
berangkat dari Semarang, dan saya berangkat dari Stasiun Wonokromo.
Tujuan utamanya yaitu ke Kawah Ijen (2.443 Mdpl) dan ke
Taman Nasional Baluran. Awal-awalnya saya agak ragu karena cuaca yang sedang labil,
sedikit-sedikit hujan tiba-tiba panas.
Tips :
- Disarankan yang ingin ke Kawah Ijen melalui jalur Timur (Banyuwangi), kalau berangkat dari Surabaya kereta sore saja, yaitu kereta Sri Tanjung keberangkatan pukul 14:36 Wib dari Stasiun Gubeng/ St. Wonokromo, harga tiket Rp.94.000. * Ini khusus naik kereta ya* kalau bis saya kurang tahu.
- Dan jangan lupa ya, pilih turun di Stasiun Karangasem. Karena St. Karangasem lebih dekat untuk menuju Desa Licin. Kalau turun Banyuwangi Baru nanti terlalu jauh, karena St. Banyuwangi Baru letaknya dekat dengan pelabuhan Ketapang.
- Sampainya di St. Karangasem, untuk menuju ke Licin, kalian bisa memilih bisa menyewa motor, atau menggunakan jasa travel. Untuk sewa motor dan menginap kalian bisa datang ke Karangasem INN, sewa motor perhari harga yang ditawarkan Rp.70.000, disini juga sedia penginapan loh permalamnya Rp.100.000 (sudah kamar mandi dalam), kalau mau rame-rame juga bisa, yaitu nginep ala-ala backpacker, biasanya disini banyak para pejalan sekedar beristirahat mandi dll.
Lanjut cerita
Kami tiba di St. Karangasem sekitar pukul
21:15, lalu kami beristirahat bentar. Berhubung kami ada yang jemput, jadi
santai-santai tidak usah menyewa motor. Kami berangkat menuju ke Licin sekitar
pukul 22:10.
Perjalanan ke Licin dari St. Karangasem
dapat ditempuh kira-kira 1.1/5 (Satu setengah ) Jam. Perjalanan yang
meliuk-meliuk dan pemandangan lampu-lampu perkotaan yang sempat saya lihat
indah sekali. Namun saya lupa untuk mengabadikan.
Memasukin kawasan desa wisata Licin,
perorang dikenai tarif masuk senilai Rp.2000. Dari pos desa wisata kami masi
melanjutkan perjalanan lagi sampai ke pos kawasan kawah ijen atau Bumi Perkemahan Paltuding, waktu tempuhnya
sekitar 45-60 menit.
Jalanan menuju desa wisata cukuplah curam, jadi lebih berhati-hati ya untuk yang memakai kendaraan bermotor. Untuk yang menggunakan mobil juga berhati-hati karena rawan sekali untuk mendorong mobil ( alias gak kuat mobilnya ) hahaha...
Tiba di pos Ijen sekitar pukul 23:30, suhu
udara yang dingin membuat saya ngantuk. Akhirnya saya mendirikan tenda sebentar
untuk rebahan sambil menunggu pintu pendakian dibuka.
Saat ini ada peraturannya yaitu boleh naik
mulai dari pukul 1:00 pagi.
Akhirnya saya pun baru mulai berangkat pada
pukul 1:30 pagi, karena antri yang cukup panjang. Jalanannya sudah datar dan
banyak disekeliling saya ojek trolly yang menawarkan untuk diantarkan sampai
atas. Jadi, buat yang gak kuat bisa nih naik ojek trolly. Tarifnya per orang
Rp.50.000, kalo PP ya Rp.100.000.
Penampakan Ojek Trolly di pagi hari di awal pintu masuk |
Ohya jangan heran ya, disini anak-anak usia
4 tahun juga sudah diajak oleh orangtuanya untuk jalan sampai ke kawah. Waktu itu betul-betul ramai, semua usia
sepertinya ada, mulai dari yang muda hingga tua.Kalau bawa keluarga kesini dijamin aman,
karena trek jalanannya sudah baik, kalau capek ya tinggal naik ojek trolly.
Jarak yang ditempuh dari pintu masuk hingga
ke kawah ijen sekitar 3 km kurang lebih perjalanannya sekitar satu setengah jam
sampai dua jam dengan jalan normal dan berhenti secukupnya ya.
Pemandangan menuju kawah ijen ( ini diambil saat turun ya ) |
Jalanannya yang sudah baik, sehingga cocok untuk siapa saja. |
Masih pemandangan sebelum menuju kawah ijen |
Sampai di atas aroma belerang mulai
tercium, udara dingin, dan kabut yang agak pekat. Sampailah dijalanan menurun menuju
kawahnya, banyak sekali yang menawarkan persewaan masker Rp.25.000. semenjak
ada pengunjung yang meninggal karena gas belerang jadinya sekarang kalau ingin
melihat bluefire harus menggunakan masker tersebut.
Sekitar kawah |
Jalanan menurun antriannya begitu panjang,
macet dan sesak. Dalam hati saya, yasudahlah kapan-kapan saja lihatnya, kawah
juga tidak akan pindah. Beberapa temen saya menyesalkan hal itu.
" Ah kenapa kamu gak lihat Bluefire ? "
" Itu kan Bluefire kedua yang ada di dunia,
rugi kamu."
" Yah kesana gak lihat Bluefire sama aja
bohong.. "
Saya dalam hati cuma tertawa haha..
Kalau gak dapat ya gpp, toh lain kali bisa,
daripada berdesak-desakan, sesak seperti itu. Toh kawah ijen bukan tentang blue
firenya saja.
Saya tiba diatas sekitar pukul set 4 pagi, karena penuh dan sesak. Saya memutuskan
untuk duduk-duduk dibatuan sampai menunggu pagi. Melihat orang-orang disekitar.
Sampai pada akhirnya saya tertidur lelap.
Pagi itu saya dibangunkan dengan warna
langit yang terang, hahah tau-tau udah pagi saja. Akhirnya saya bergegas
jalan-jalan disekitaran kawah.
Banyak orang mengabadikan moment |
Masih tentang kabut kawah |
Setelah melihat-melihat dan berfoto,
berbincang dengan kuli, dan akhirnya saya turun.
Bapak yang kuat |
Kawah Ramai |
Dan saya ( Lidia ) yang sedang asik berdiri |
Kawah Ijen, 31 Desember 2016 |
Pemandangan pagi itu cukup segar dimata,
jadi jalan saya sedikit lambat.
Sesekali saya menyapa dan berjalan sambil
mengobrol dengan orang-orang yang akan turun juga.
Ada yang bawa 5 anaknya bersama istrinya,
ada yang dari bogor, ada yang sambil menggendong anak dipundaknya dan
lain-lain.
Setidaknya ijen ini cocok bagi siapa saja
yang ingin mencicipi pendakian ringan sambil membawa kerabat keluarganya.
Masuk Desa Wisata : Rp.2000
Biaya tiket masuk Ijen : Rp. 5000
Fasilitas
Musolla
Warung Makan
Kamar Mandi
Tempat Peristirahatan
Sudah lama ingin ke sini, tapi belum kesampaian hahahahha.
BalasHapusSemoga tahun ini bias main ke Banyuwangi. Bingung ngatur waktu liburnya :-D
Semoga kesampeyan ya Mas nasirr. Ditunggu ceritanya 🙈🤓
HapusHehehhehe, siap. Paling kalau ke sana tahun ini.
Hapusaminn masss amin :D
Hapuspertamax :D
BalasHapussaya sepakat, setiap orang punya cara masing-masing untuk menikmati alam, gak harus ngoyo harus liat blue fire kalo ke ijen misalnya, ato harus dapet sunrise kalo ke bromo. kalau sudah ramai sesak kayak gitu mending kayak bapak itu :D
Haha iya mas, Utamakan keselamatan. Drpd desak-desakan malah gak selamat
HapusBanyuwangi memang nggak ada matinya :)
BalasHapusJangan lupa pake masker. Atauu tipsnya bisa bawa bekal yang banyak dari rumah ya kalau mengunjungi kawah2 belerang.
Wah iyaaa ditampung tipssnya . Makasi mbak dwi 😆😆
Hapusweh. baru tahu kalo ternyata ada tukang ojek trolly. jangan-jangan bentar lagi mau dikasih kereta gantung juga ini :/
BalasHapusHuahaha seperti rencananya rinjani. Dikasi kereta gantung macam Taman mini wkwkw
HapusAh kawag ijen nih bakalan masuk list yg akan dkunjungin.. *Mupeng ��
BalasHapusMakasih mbak info untuk ke kawah ijen
ayo mass kabar-kabar berangkat bareng 🤓
HapusSaya pernah ke ijen kak. Sampai sana bada isya, berangkat muncaknya jam 2,jadi sempet liat bluefire
BalasHapusAda spot baru tuh ya kak, buat foto. Dulu gak ada tulisannya kawah ijen. Duh, lama banget saya gak kesana
Waahh sepertinya lagi hokky dapet blufire 🤓
HapusWah iya kak, banyak yang baru di Ijen 🙈
hiks..kawah ijen yaa, tahun kemarin ga jadi ke sana.
BalasHapussemoga aja bisa tahun ini..
setuju bgt kalau setiap orang punya cara masing-masing untuk menikmati alam :D
Semogaa mas rivai sampee siniiii..
HapusIya mass punya cara masing-masing.
oke. akan ku catet. berhenti d karangasem. dulu aku motoran dari Bali. wkwk
BalasHapuskok kamu g dapat bluefire dan hunting bintang sih?
repotnya di ijen itu. g ada tempat penitipan barang. haha.
aku kangen naik ijen. mau ajak reza jg
jogja - karangasem sepertinya bisa mas. hahah
Hapusiya ga dapet mas, soalnya uyel-uyelan dan pas long weekend jadi antrinya parah banget.
hahah kebetulan aku bawa tenda sih mas, jadi taro di tenda aman.
ayo kapan-kapan ajak mbak reza :D
Aku baru tau ada semacam ojek troli gitu
BalasHapusKebanyang dinginnya sampai di kawah, tapi asyik dan jadi pengen foto foto #eh teteup
Hahah aku juga shock kak. Jadinya ini cocok buat sapa aja.
Hapusya ampun waktu aku ke ijen nggak kayak gitu hahaha nggak ada ojek troly dan jalannya ngga sebagus itu.. hamdalah ya sekarang uda makin sip.. jadi bikin pengen ke sana lagi >.<
BalasHapusHahha skrg jalanannya di perbagus soalnya banyak yang kesana bawa keluarganya.
BalasHapusWew, sekarang penambang juga beralih profesi jadi ojek troli ya? Apa musiman atau permanen ya? hmmmm...
BalasHapusSaya ngakak baca bagian yang temanmu menyesalkanmu tidak lihat blue fire. Kita yang jalan, dia yang nyesal hahaha :D
Kini, semua orang bisa naik gunung :)
iya penambangnya kemarin cuma kelihatan 4-5 orang. terus sisanya ada yg jualan-jualan cinderamata gt.
HapusHaha sepertinya pola pikir orang-orang emang macem-macem, seolah-olah Ijen cuma tentang Bluefirnya Hahaha
Kini semua naik gunung yeee
Ojek trolly? Ada juga ya ternyata.
BalasHapusHaha iya mas ada 😮 biar semua bisa ngerasain naik gunung.
Hapuseh ramenya
BalasHapussaya selalu salut sama penambang belerangnya
saya juga salut mas, btw itu berat banget loh belerangnya :D
HapusWah... rame banget ya.
BalasHapusSaya juga pengen banget ke sini, liat api birunya.
Iya mas rame banget soalnya long weekend dan menyambut tahun baru, semoga kapan-kapan bisa kesini mas :D
HapusTernyata tiket masuk kawah ijen sangat terjangkau ya.. baru tau
BalasHapusHaha iya murah dan meriahh 😂😁
HapusEh busyet ... udah ada ojek troli segala, aku kok jadi nafsu pengen balik lagi ke sana
BalasHapusBang Cum naik Ojek Trolyy aja enak 😁😂😂 dan tidak capeekk
HapusTapi serem juga lho jalanan nya kan tanjakan turunan menukik, aku malah takut kepleset tuch troly nya ihik ihik
Hapuskawah ijen ... indah benerr, pemandangannya bener bikin takjub
BalasHapusdari dulu pengen kesini tapi belum kesampaian
Semoga kapan- kapan kesampaian mass hueeheue
Hapuskapan ya aku bisa kesana ... pingin juga liburan kesana bersama keluarga
BalasHapusAyo agendakan jangan pas hari liibur, jalanannya bakal macet
Hapusnampaknya butuh perjuangan ya untuk sampai ke puncaknya
BalasHapusHaha semua butuh perjuangan kak . Apalagi pas macet macetnya
HapusJadi kangen ijen. Pengen sini lagi. Huhuhuhu.
BalasHapusYuk kesana kak menghapus rindu *eh
HapusPernah ke Ijen tahun 2009. Waktu itu sri tanjung masih 34 ribu kalo ga salah :D Ga sampai puncak karena dah kesorean. Beberapa kali ke Bondowoso dan Banyuwangi mo mampir tapi ga kekejar waktunya.
BalasHapuswahh 2009 sudah lama banget kak, mending kalo ke Ijen berangkat dini hari turun pagi ,:D
Hapuskeren nie pemandangannya, luar biasa mereka yang tiap hari tiap waktu menghirup belerang demi mendapatkan rejeki yang halal:C
BalasHapusIya kereeenn kak demi rejeki :D
HapusJalannya dah bagus ya, kayaknya bawa balita memungkinkan banget, kalau tabungan cukup kesana ah. Makasih sharingnya mas
BalasHapusBawa nenek kakek aman, balita aman apalagi ada ojek trolly asik
Hapusitu nek weekdays apa ya rame kayak gitu ngga ya?
BalasHapusKayaknya sih bakalan sepi mass.
HapusWenake ada ojek troli ya, aku dulu sampek megap2 nafasku gara2 sampek atas bau belerangnya naik. Mata juga sepet. Kalau kesini lagi aku mending naik troli wkwkw
BalasHapusih pengen qaqaaaa :D
BalasHapus